Roma –
Lazio tersingkir secara dramatis dari perempatfinal Liga Europa musim ini usai kalah adu penalti dari Bodo/Glimt. Kapten Mattia Zaccagni merasa terpukul dengan hasil ini, sebab ia menilai timnya nyaris tampil sempurna.
Bertanding di Olimpico, Jumat (18/4/2025) dini hari WIB, Lazio yang kalah 0-2 di leg pertama pekan lalu sukses unggul 2-0 di waktu normal berkat gol Taty Castellanos di menit ke-21 dan Tijjani Noslin pada injury time babak kedua.
Pada babak tambahan 2×15 menit, Boulaye Dia mencetak gol pada menit ke-99 untuk mengubah skor menjadi 3-2. Namun gol Andreas Helmersen di menitke-109 memaksa tuan rumah menuntaskan laga lewat babak tos-tosan.
Pada fase krusial itu, Lazio gagal menuntaskan tugas dengan baik. Hanya Dia dan Matteo Guendouzi yang bisa mencetak gol, sementara Loum Tchaouna, Noslin, dan Castellanos gagal. Bodo/Glimt lolos berkat tiga gol yang dicetak Sondre Brunstad Fet, Sondre Sorli, dan Brede Moe.
Hasil itu membuat Lazio dipastikan tanpa gelar musim ini. Pada Februari lalu mereka sudah tersingkir dari Coppa Italia akibat kalah 0-2 dari Inter Milan di babak delapan besar. Sementara di Serie A, mereka saat ini cuma duduk di urutan enam dengan 56 poin.
“Kami merasa hancur. Kami telah berbuat banyak, kami telah melakukan semua yang perlu kami lakukan, mungkin kami harusnya lebih hati-hati saat kebobolan di menit-menit akhir, tetapi penalti adalah lotre. Sungguh menyedihkan,” ujar Zaccagni kepada Sky Sport Italia usai laga.
“Penyesalannya adalah kami nyaris sempurna. Kami bermain selama 120 menit dengan intensitas tinggi, kami berjuang untuk setiap bola, itulah yang diminta pelatih dari kami malam ini.”
“Sekarang kami harus berbicara banyak di Serie A. Sebagai kapten, saya tidak pernah merasa sebangga ini dengan tim saya, karena kami telah memberikan segala yang kami miliki. Para penggemar juga sangat membantu kami,” tegas Zaccagni.
(adp/aff)