Pope Francis stands on the main balcony of St. Peters basilica during the Urbi et Orbi message and blessing to the city and the world as part of Easter celebrations, at St Peters square in the Vatican on April 20, 2025. (Photo by Tiziana FABI / AFP)
Paus Fransiskus meninggal dunia. (Foto: AFP/TIZIANA FABI)


Nyon

Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) berduka atas wafatnya Paus Fransiskus. UEFA mengapresiasi peran kemanusiaan Bapa Suci dan kecintaannya kepada sepakbola.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu Vatikan. Pemimpin umat Katolik sedunia itu wafat pada usia 88 tahun.

Paus Fransiskus menutup usia setelah sempat dirawat di rumah sakit selama lima pekan karena pneumonia. Paus bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio ini terakhir kali tampil di hadapan publik pada perayaan Paskah di Vatikan, Minggu (20/4).


Kematian Paus Fransiskus menjadi sorotan utama berita dunia. Ucapan duka cita mengalir untuk rohaniawan kelahiran Argentina tersebut.

Salah satu ucapan duka cita datang dari UEFA. Badan tertinggi sepakbola Eropa ini menyebut Paus Fransiskus sebagai teladan yang selalu memegang teguh perdamaian dan membela kaum tertindas.

“Paus Fransiskus adalah mercusuar harapan bagi seluruh umat manusia di masa perang dan kesulitan ini. Kemanusiaan yang kini akan tetap kehilangan suaranya – yang tak kenal lelah dan kuat – yang selalu bangkit membela kaum miskin, yang rendah hati, dan yang rentan untuk menyerukan rasa hormat, penerimaan, dan kesetaraan serta memohon perdamaian yang selalu tampak jauh, tetapi semakin dirindukan oleh hati dunia,” kata Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.

UEFA turut mengapresiasi semangat Paus Fransiskus terhadap sepakbola. Paus Fransiskus memang menggemari sepakbola sejak masih muda dan terdaftar sebagai penggemar klub lokal Argentina, San Lorenzo.

“Saya juga tidak dapat melupakan antusiasmenya terhadap sepakbola – semangat yang dipupuk sejak masa mudanya, yang menjadi saksi semangat gembira dan kemampuannya untuk terhubung dengan orang lain melalui kehangatan dan rasa kemanusiaan bersama,” Ceferin menegaskan.