LONDON, ENGLAND - MARCH 29: Fulhams manager Marco Silva applauds his sides supporters before the match competing with Crystal Palaces  during the Emirates FA Cup Quarter Final match between Fulham and Crystal Palace at Craven Cottage Stadium on March 29, 2025 in London, England. (Photo by Andrew Kearns - CameraSport via Getty Images)
Foto: CameraSport via Getty Images/Andrew Kearns – CameraSport


London

Mikel Arteta konsisten membawa Arsenal ikut persaingan juara Liga Inggris, sedang Enzo Maresca membangkitkan Chelsea. Tapi satu manajer ini disebut lebih baik.

Arsenal untuk tiga musim beruntun terlibat persaingan juara lagi, meski dua musim gagal dan kali ini sudah tertinggal jauh dari Liverpool. Tapi ini sudah jadi semacam pencapaian tersendiri, mengingat sebelumnya mereka bahkan sulit finis empat besar.

Sementara Chelsea musim ini mulai bangkit bareng Enzo Maresca, ditandai dengan berada di persaingan empat besar. Dua musim sebelumnya The Blues finis ke-12 dan di posisi enam.


Tapi melihat kiprah Marco Silva di Fulham, dua manajer tersebut dinilai tak lebih sip. Menangani Fulham sejak di Championship pada 2021, Silva membawa timnya langsung promosi ke Premier League musim berikutnya.

Setelah finis ke-10 dan 13, musim ini Fulham punya peluang lolos ke kompetisi Eropa. The Cottagers memang masih di urutan delapan, tapi cuma empat poin dari zona Liga Champions.

Eks striker Fulham, Manchester United, Everton, dan Tottenham Hotspur Louis Saha merasa Silva layak mendapatkan apresiasi lebih.

“Saya rasa begitu (terbaik di London). Tapi manajernya Chelsea itu punya tugas sangat besar untuk membawa mereka ke atas sana di awal musim. Saya tak memperkirakannya,” kata Saha dikutip Metro.

“Bagi saya, Chelsea itu dulu kesulitan karena pemainnya terlalu banyak. Ada terlalu banyak pemain, terlalu banyak kombinasi. Jadi saya merasa situasinya akan sangat sulit, tapi dia bekerja dengan sangat baik juga, untuk bisa mencapai itu dan berhasil membawa para pemain, bukan cuma kompak tapi juga main bagus.”

“Mereka sangat atraktif di beberapa laga dan saya sungguh terkesan, sebab tugasnya itu sangat berat. Tapi Fulham sudah amat konsisten main bagus dengan skuadnya. Itu skuad yang bagus, tapi mereka tak punya kapasitas yang samat dalam hal daya beli,” imbuhnya.

Musim ini Fulham tampil cukup solid secara bertahan, baru kebobolan 38 kali dan jadi tim dengan pertahanan terbaik kedelapan. Ini yang jadi basis permainan mereka.

“Marco Silva sudah bekerja sangat baik untuk menjaga kualitas dan bahkan meningkatkan gaya main mereka. Mereka sangat kuat saat bertahan. Silva berhasil menjaga hasrat untuk memainkan sepakbola atraktif, yang mana sangat sulit selama bertahun-tahun.”

“Fulham itu tak pernah sekonsisten ini dengan manajer-manajer yang dulu. Jadi saya memujinya dengan kekaguman terbesar. Kerja yang bagus,” imbuh Saha.